haha69
haha69
haha69

Virus COVID-19 Paling Bermutasi Ditemukan di Indonesia, Apa Perlu Dikhawatirkan?

Virus COVID-19 Paling Bermutasi Ditemukan di Indonesia, Apa Perlu Dikhawatirkan?

Liputan6.com, Jakarta Peneliti temukan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 paling bermutasi di Indonesia. Varian Delta dengan mutasi terbanyak ini ditemukan berdasarkan hasil pengumpulan swab pasien COVID-19 di Jakarta.

Ditemukan 113 mutasi dari varian Delta yang ditemukan itu. Sebagai perbandingan, Omicron ‘hanya’ mengalami 50 mutasi. Sehingga peneliti menyebut strain yang belum diberi nama itu adalah strain virus COVID-19 yang paling ekstrem yang pernah diketahui seperti ditulis di Daily Mail.

Namun, hingga kini belum diketahui infektivitas strain tersebut yakni dalam menginfeksi ke orang-orang lain

Epidemiolog yang juga peneliti Global Health Security Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan agar masyarakat tidak khawatir. 

“Meski ada mutasi lebih dari 100 tapi tidak usah khawatir meski tidak bisa dianggap enteng,” kata Dicky.

Dicky menilai hingga saat ini potensi serius dari temuan virus Delta dengan paling bermutasi itu amat kecil. Dicky tidak melihat strain tersebut tidak akan berdampak parah seperti saat varian Delta di 2021.

“Kalau bicara dampak ini serius, saya melihatnya tidak,” kata Dicky.

Berbeda halnya, bila strain tersebut muncul pada 2021 atau awal 2022, mungkin saja bisa berbahaya. Namun, dalam kondisi saat ini, Dicky memprediksi tidak terlalu membahayakan.

Secara teoritis dan empiris, hanya kecil kemungkinan mengembalikan kondisi seperti di awal pandemi COVID-19.

“Tidak mudah bagi virus yang bukan baru untuk menimbulkan dampak lebih serius,” terang Dicky. 

Modal Imunitas 

Sampai saat ini, Dicky melihat imunitas dari masyarakat Indonesia baik karena terkena COVID-19 secara alami maupun vaksinasi masih memadai.

“Dua hal yang dikhawatirkan yakni kematian dan keparahan masih bisa kita hindari dengan modal imunitas yang ada saat ini,” kata Dicky lewat pesan suara pada Senin (31/7/2023).