haha69
haha69
haha69

Tidak Semua Pasien Kanker Payudara Perlu Mastektomi, Ini Alasannya

Perempuan di Wilayah Asia Pasifik Lebih Berisiko Kena Kanker Payudara dan Kanker Serviks

Liputan6.com, Jakarta – Tidak semua pasien kanker payudara memerlukan operasi mastektomi atau pengangkatan payudara, khususnya jika hasil diagnosis menunjukkan kanker masih pada stadium awal. 

Dokter spesialis bedah konsultan onkologi RSUP Fatmawati dr Yadi Permana, SpB (K)Onk mengatakan, jika temuan kanker dalam stadium awal maka bentuk payudara masih bisa dipertahankan.

“Kalau kita temukan kanker payudara dalam stadium awal, bentuk payudaranya bisa dipertahankan,” ucap Yadi di Jakarta, Sabtu (28/10).

Selain tidak memerlukan pengangkatan payudara, menurut Yadi kemoterapi pun tidak diperlukan dalam beberapa kasus kanker stadium awal pada wanita. 

Namun, pemeriksaan medis tetap diperlukan perempuan yang mendapati ada yang janggal pada payudaranya, seperti jika muncul benjolan. Ini karena tidak semua benjolan adalah tumor atau kanker.

Jika hasil pemeriksaan mendis mendapati bahwa benjolan di payudara adalah tumor jinak, operasi yang dilakukan cukup pada pengangkatan tumor dan payudara dapat dipertahankan. 

Yadi menyebut, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Diantara faktor tersebut yakni menstruasi pertama pada usia terlampau muda, melahirkan anak pertama di usia lebih dari 35 tahun, serta gaya hidup tidak sehat seperti sering mengonsumsi alcohol dan rokok. 

Faktor genetika seperti ada anggota keluarga yang mengidap kanker pun jadi faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.

Yadi kemudian menegaskan, menerapkan gaya hidup sehat, melahirkan anak pada usia di bawah 35 tahun dan menyusui bayi hingga usia 2 tahun adalah hal-hal yang bisa menurunkan risiko kanker payudara.