Di sisi lain, penelitian yang berbeda menemukan bahwa penyemprotan air ke jalan memperlihatkan dampak pada partikel PM10. Ini adalah partikel udara berukuran kurang dari 10 mikrometer.
Penyemprotan air ke jalan dapat menghilangkan partikel dari permukaan jalan dan mengurangi konsentrasinya di lingkungan jalan secara lebih menyeluruh.
Untuk diketahui, lanjut Erlina, PM2.5 terbentuk dari emisi pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu.
Sedangkan PM10 dari tempat pembangunan-pembuangan sampah, kebakaran hutan, debu, dan lain-lain.
“Demikian tanggapan saya mengenai upaya Polda Metro dalam mengurangi dampak polusi udara. Semoga dapat dipahami,” tulisnya.