Liputan6.com, Jakarta Sariawan adalah salah satu permasalahan pada mulut yang sering dialami banyak orang. Sariawan atau yang disebut juga dengan stomatitis merupakan peradangan pada mulut yang terasa nyeri. Kondisi ini bisa mengganggu pengidapnya untuk makan, berbicara, dan tidur.
Sariawan bisa muncul di mana saja di dalam mulut, termasuk di dalam pipi, gusi, lidah, bibir, dan langit-langit mulut.
Sariawan merupakan infeksi jamur pada mulut yang sering disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari Candida albicans. Terlebih lagi, rongga mulut adalah rumah bagi banyak mikroorganisme, termasuk bakteri dan ragi.
Ketika semuanya tetap seimbang di sana, mulut Anda tetap sehat, menurut peneliti mikrobioma mulut Adegbenga Otun, D.D.S.
Apakah sariawan terasa nyeri?
Adegbenga menjawab, tergantung pada orangnya. Beberapa pasien melaporkan mengalami rasa busuk, bau tidak sedap atau sensasi terbakar di mulut mereka, tetapi tidak semua.
Bagaimana mengetahui menderita sariawan?
Anda mungkin menderita sariawan jika muncul lapisan putih atau lesi pada lidah atau permukaan mulut lainnya dan meninggalkan bercak kemerahan.
Meski bentuknya serupa, sariawan dan herpes oral merupakan kondisi yang berbeda. Herpes oral umumnya terdapat di permukaan bibir, sedangkan sariawan terdapat di dalam mulut. Selain itu, herpes oral dapat menular dengan mudah, sedangkan sariawan biasanya tidak menular.
“Jika lapisan putih atau lesi di lidah Anda tidak dapat dibersihkan, mungkin ada hal lain. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan meminta dokter menyeka bagian dalam mulut Anda,” terang Adegbenga, dikutip dari situs MD Anderson Cancer Center.
Jika memiliki mulut yang terus menerus kering, Anda mungkin rentan terhadap sariawan. Rongga mulut yang terhidrasi dengan baik akan terasa licin saat disentuh. Tetapi terasa lengket dan terlihat berbeda ketika kering.
Ketika lidah menjadi lebih kering, papila atau tonjolan-tonjolan kecil pada permukaannya juga dapat menjadi lebih jelas. Lidah bahkan dapat mengalami keretakan jika sudah kering untuk waktu yang lama.