Liputan6.com, Jakarta – Kabar baik, kedokteran Abemaciclib untuk kanker payudara stadium awal khususnya tipe HR+ HER2- tersedia di Indonesia. Ketersediaan obat ini dinilai memudahkan pasien kanker payudara untuk tidak lagi harus pergi ke Singapura dan Malaysia untuk berobat.
TB Djumhana Atmakusuma, Ketua Perhimpunan Onkologi Hematologi Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), mengatakan sebenarnya Abemaciclib sudah ada di Indonesia, namun sebelumnya hanya ditujukan untuk mengobati kanker payudara stadium lanjut atau metastatik.
Saat itu, dokter tidak meresepkan Abemaciclib untuk kanker payudara stadium awal. Hal ini dikarenakan belum adanya persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia untuk penggunaan tahap awal.
“Abemaciclib masuk lebih awal untuk metastase, hasil penelitian tahun lalu. Lalu untuk yang kanker payudara stadium awal (kanker stadium awal belum ada). Jadi, Alhamdulillah, sekarang untuk yang kanker payudara dini sudah ada di Indonesia,” kata Djumhana di Jakarta, Sabtu, 17 Juni 2023.
Obat Lebih Mudah Disetujui di Singapura dan Malaysia
Diakui Djumhana, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sering menanyakan mengapa beberapa obat kanker payudara tidak tersedia di Indonesia, sedangkan di Singapura dan Malaysia banyak?
“Pak Menkes selalu menghimbau kita untuk menyiapkan obat di Indonesia, obatnya ada di Singapura, Malaysia, Thailand. Sebenarnya obatnya ada di Indonesia yaitu Abemaciclib tapi untuk metastase tidak ada kanker payudara dini,” lanjutnya .
“Makanya pasien berbondong-bondong ke Singapura dan Malaysia untuk mencari obat di sana, biasanya obat lebih cepat disetujui.”