Sementara itu, Pembina Program Pengendalian Penduduk BKKBN, Uni Hidayati, menambahkan soal upaya pencegahan stunting yang bisa dilakukan.
Ia menyampaikan bahwa stunting bukan penyakit. Stunting bisa dicegah dengan cara memperhatikan pola pengasuhan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau selama 270 hari pada masa kehamilan.
Selain itu, asupan gizi bagi ibu hamil harus diperhatikan karena di dalam kandungan ada bayi. Jangan pula lupa mengonsumi tablet tambah darah, dan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan bagi bayi.
Setelah itu, pemberian makanan pendamping ASI selama dua tahun, dan ibu harus rutin membawa bayi ke posyandu.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini, mengajak masyarakat saling kerja sama dalam menurunkan angka stunting.
“Bantu pemerintah dengan mensukseskan program tambah darah bagi siswa SMP dan SMA agar tidak anemia. Juga mencegah pernikahan usia anak, karena banyak remaja putri menjadi janda dan berisiko melahirkan anak-anak stunting,” ujarnya.