Dalam kesempatan yang sama, Kevin juga membeberkan faktor risiko stroke. Dijelaskannya, faktor risiko stroke ada yang bisa diubah, ada juga yang tidak.
“Yang tidak bisa diubah, misalnya penuaan. Kedua, beberapa orang yang mengalami kerentanan. Ada beberapa orang yang memiliki penyakit bawaan, seperti bentuk pembuluh darah yang berbeda dengan orang pada umumnya,” kata Kevin.
Bentuk pembuluh darah yang menyempit dan mudah tersumbat adalah contohnya.
“Atau, ada penyakit yang lebih mudah pecah (pembuluh darah), atau ada malformasi pembuluh darah,” ujarnya.
Lalu, kondisi atau faktor risiko yang bisa diubah adalah gaya hidup, mengutip Kevin. Ia membeberkan, gaya hidup yang bisa menimbulkan penyakit lain juga bisa sekaligus memicu stroke.
“Ada yang darah tinggi, gula, kolesterol, obesitas, lalu makan makanan yang tidak sehat, seperti tinggi garam, gula, lemak. Kemudian begadang, terutama untuk pekerja shift malam. Kemudian, juga merokok,” tutupnya.