Tjandra juga menyarankan untuk menjaga pemerintah tetap melakukan surveilan genomik dengan angka tinggi lantaran tetap ada kemungkinan kehadiran varian baru COVID-19. Yang bisa jadi masuk kategori base, best, atau worst.
Lalu, bila muncul temuan varian baru segera lakukan analisis tentang kemungkinan penularan yang sudah terjadi. Menurut Tjandra, hal ini umum dilakukan untuk penyakit menular bukan hanya COVID-19 saja.
“Ini adalah praktek yang umum untuk penyakit menular langsung, ada atau tidak adanya pandemi,” kata pria yang juga Guru Besar FKUI itu.