Liputan6.com, Jakarta – Musik apa pun yang paling kamu sukai, entah itu hip-hop, country, rock, atau jazz, sering kali dapat memengaruhi suasana hati dan perasaan.
Hal ini juga berlaku jika menyangkut musik sedih. Berbagai fitur sebuah lagu, termasuk tempo, mode, pilihan instrumen, dan dinamika, dapat memicu emosi negatif pada pendengarnya seperti disampaikan Tara Venkatesan, PhD, ilmuwan kognitif di Universitas Oxford dan penyanyi sopran opera, kepada laman Health.
Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Aesthetic Education, yang melibatkan Venkatesan, menunjukkan bahwa meskipun mendengarkan musik sedih tentu saja dapat membuat orang merasa sedih, hal tersebut juga dapat berdampak positif pada suasana hati seseorang dan membuat mereka merasakan perasaan keterhubungan.
“Musik sedih menciptakan rasa keterhubungan, terlepas dari apakah itu benar-benar membangkitkan kesedihan pada pendengarnya,” jelas Venkatesan.
“Dan rasa keterhubungan itu, belum tentu sebuah pengalaman kesedihan itu sendiri, yang membuat mendengarkan musik sedih menjadi sangat menyenangkan!”
Para peneliti berhipotesis bahwa alasan orang-orang mendengarkan lagu galau sama seperti mereka menghargai percakapan sedih, yakni rasa keterhubungan yang tulus.
Misalnya, ketika seseorang bercerita kepada sahabatnya bahwa baru saja putus cinta dan mengalami perasaan yang buruk. Saat terus berbicara, kemungkinan merasa ada sesuatu yang berarti dalam interaksi tersebut dan terhubung dengan orang yang diajak curhat. Hal ini memengaruhi kesehatan mental.