Liputan6.com, Jakarta – Rumah sakit penyakit jantung di Kuala Lumpur kembali berhasil melakukan bedah minimal invasif pada kasus Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI). Ini merupakan kasus ke-50 yang berhasil ditangani Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL) setelah yang pertama kali mereka lakukan pada 2019.
Prosedur TAVI merupakan seni bedah modern secara minimal invasif yang diperuntukkan untuk individu (terutama kalangan lanjut usia) dengan stenosis aorta atau gangguan katup aorta jantung yang parah sehingga pembedahan tidak lagi memungkinkan.
Stenosis aorta terjadi karena kalsifikasi yang menyebabkan katup antara ventrikel kiri dan aorta tidak terbuka sepenuhnya sehingga sulit bagi darah untuk mengalir ke seluruh tubuh.
Masalah pada katup jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian dan morbiditas kardiovaskular di dunia, dan patologi degeneratifnya dikaitkan dengan proses penuaan.
Umumnya, prosedur bedah konvensional kurang sesuai untuk pasien lanjut usia yang mengalami degenerasi katup.
Proses bedah TAVI ke-50 itu dipimpin oleh konsultan ahli jantung CVSKL Datuk Dr Rosli yang terkenal dengan karya perintisnya dalam prosedur tersebut. Bersama Datuk Dr Tamil Selvan Muthusamy dan Dr Choo Gim Hooi sebagai operator kedua dan ketiga, prosedur bedah selama 2 jam membuahkan hasil memuaskan.
Datuk Dr. Rosli mengekspresikan kegembiraannya dalam pencapaian ini dan memuji kerja sama tim sebagai kunci berhasilan.
Melalui keterangannya, Rosli menambahkan, “Prosedur TAVI telah mengubah paradigma dalam penanganan stenosis aorta parah, memberikan harapan kepada pasien yang tidak sesuai untuk dilakukan operasi terbuka ke atasnya. Kerja sama luar biasa antara kolega serta tim kathlab memastikan semua kasus kompleks dikoordinasikan dengan baik, untuk hasil yang terbaik dan perawatan yang berkualitas internasional.”