Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 85 persen pria dan 50 persen wanita disebut pernah mengalami kerontokan dan tanda kebotakan yang disebabkan masalah hormon. “Sayangnya, hal ini masih jarang disadari,” kata dokter estetika, dr Abelina Dpl AAAM, MM MARS.
Dijelaskan Abelina bahwa masalah yang dikenal dengan istilah Androgenetic Alopecia (AGA) bisa terjadi ketika kadar hormon Dihydrotestosterone (DHT) terus naik.
“Akibatnya membuat folikel rambut terus menipis,” kata dokter yang juga berprofesi sebagai model.
AGA, lanjut perempuan yang karib disapa Abel, disebabkan oleh pengurangan progresif pada diameter, panjang, dan pigmentasi rambut.
Penyebab Rambut Rontok
Sementara penipisan rambut yang berujung kebotakan terjadi akibat efek testosteron metabolit DHT pada folikel rambut sensitif androgen.
“Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan penyebab rambut rontok ini. Padahal, bila ini terus dibiarkan bisa menimbulkan kebotakan dini,” katanya.
“Justru AGA adalah penyebab utama kerontokan dan penipisan rambut yang bisa dialami oleh pria maupun wanita. Kalau efek hormon ini tidak diatasi, mau pakai produk apapun yang membangun keratin, protein, atau folikel rambut enggak akan selesai masalah rontoknya,” Abel menekankan.
Cara Mengatasi Rambut Rontok
Menurut Abel, menghambat pembentukan hormon DHT adalah cara mengatasi kerontokan dan kebotakan yang disebabkan hormon.
Dan, Abel mengatakan bahwa salah satu bahan yang terbukti aman dalam mengatasi AGA dengan target langsung DHT adalah Oleanolic Acid.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan Abel, Oleanolic Acid telah diuji coba pada 42 wanita guna mengetahui keefektivitasannya. Hasilnya cukup memuaskan.
“Hasil uji menunjukkan pertumbuhan rambut yang lebih banyak dialami sama mereka yang menggunakan kandungan Oleanolic Acid, Biotinil, dan juga Apigenin,” katanya.