Stres seringkali dikaitkan dengan sakit kepala. Meski belum dapat dijadikan diagnosis yang sepenuhnya akurat, namun sakit kepala karena stres dalam istilah medis disebut sebagai tension-type atau sakit kepala tegang.
Sakit kepala dengan tipe tegang ini didefinisikan oleh nggak ditandai munculnya rasa migrain dan cenderung muncul di kedua sisi kepala. Rasa sakit kepala tegang seperti ada yang meremas kepala yang umumnya disebabkan karena ketegangan otot di kepala, kulit kepala, atau leher, serta muncul rasa mual, sensitivitas pada cahaya dan suara menjadi meningkat.
Kondisi dapat diperburuk dengan adanya gerakan kepala. Asisten profesor neurologi klinis di Weill Cornell Medical College, dr Susan Broner mengungkapkan bahwa sakit kepala akibat stres dapat berlangsung selama 30 menit hingga 72 jam.
“Stres, tentu saja, memainkan peran kunci dalam memicu sakit kepala tegang. Mekanisme yang tepat tidak jelas, tapi teori menunjukkan bahwa ketika orang sedang stres, maka perubahan fisiologis terjadi dalam tubuh,” ujar Susan.