haha69
haha69
haha69

Pantang Menyerah Meski Didiagnosis Parkinson di Usia Muda, Pria Ini Kini Jadi Pelatih Bola Basket

Pantang Menyerah Meski Didiagnosis Parkinson di Usia Muda, Pria Ini Kini Jadi Pelatih Bola Basket

Liputan6.com, Jakarta – Pada tahun 2012, seorang mahasiswa kedokteran di Nuevo Leon, Meksiko yang bercita-cita menjadi seorang ahli bedah harus menyerah pada mimpinya karena penyakit Parkinson.

Joe Salazar yang saat itu berusia 25 tahun mengaku mulai kesulitan mencengkeram dan memegang barang dengan tangan kanannya. Belakangan, dia kesulitan berjalan. Dia mengatakan kakinya terasa berat dan dia harus menyeretnya. Selanjutnya, wajahnya mulai terkulai.

“Saya berkata, ‘Ya Tuhan, mungkin saya mengalami stroke,'” kenang Salazar yang kini berusia 36 tahun.

Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa dia mungkin menderita Penyakit Parkinson. Salazar kemudian mempelajari buku teks sekolah kedokterannya, menyadari bahwa meskipun gejalanya cocok, rentang usianya tidak.

Dokter Salazar menyarankan dia pergi ke Amerika Serikat untuk diagnosis lebih lanjut.

Dia pulang ke Brownsville, Texas, dan selama 16 bulan berikutnya, Salazar mengunjungi tiga ahli saraf sebelum menerima diagnosis resminya pada Agustus 2013. Dia mengatakan dia sangat terpukul ketika menerimanya.

“Itu adalah berita terburuk yang pernah saya terima. Saya menangis selama berminggu-minggu,” katanya Orang-orang.

“Sangat tidak biasa didiagnosis dengan penyakit Parkinson pada usia yang begitu muda,” kata Nora Vanegas, seorang ahli saraf di Houston, yang mengonfirmasi diagnosis Salazar. Sebagian besar pasien berusia di atas 60 tahun ketika mereka didiagnosis menderita Parkinson, jelasnya.

Salazar menghabiskan 7 tahun berikutnya untuk belajar menerima keadaannya. Dia juga tidak dapat melanjutkan pekerjaannya sebagai Asisten Perawat Bersertifikat. Saya harus berhenti karena tidak mungkin saya bisa melakukannya, katanya.