haha69
haha69
haha69

Pakar Jelaskan 3 Poin Soal Potensi Pandemi Cacar Monyet

Pakar Jelaskan 3 Poin Soal Potensi Pandemi Cacar Monyet

Poin ketiga soal potensi pandemi cacar monyet yakni, meski status kedaruratan kesehatan globalnya sudah dicabut, Tjandra mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

“Walaupun bukan lagi berstatus kedaruratan kesehatan global, tentu kita tetap perlu waspada terhadap cacar monyet. Sama seperti kita waspada terhadap berbagai penyakit menular lainnya.”

Dia pun menjelaskan bahwa cacar monyet adalah penyakit akibat virus dari genus Orthopoxvirus, yang terdiri dari 2 galur (clade) I dan II, dan yang sekarang banyak beredar di dunia adalah Clade IIb.

“Akan bagus kalau pada kasus di Jakarta juga dijelaskan apa galur penyebabnya,” kata Tjandra.

Gejala dan Penularan Cacar Monyet

Lebih lanjut, Tjandra menjelaskan bahwa gejala infeksi cacar monyet adalah kelainan di kulit dan mukosa yang dapat terjadi dua hingga empat minggu. Diikuti dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, badan lemah dan pembesaran kelenjar getah bening.

Sementara, penularan terjadi akibat kontak langsung, baik dari orang yang sakit maupun dari bahan yang terkontaminasi, bisa juga dari binatang karena ini adalah penyakit zoonosis.

“Akan baik kalau pada ketujuh kasus di Jakarta disampaikan juga pola penularannya sehingga mereka bisa terkena penyakit ini. Dan bagaimana penyelidikan epidemiologi (PE) selanjutnya.”

Diagnosis dan Vaksinasi Cacar Monyet

Jika sudah tertular dan ada gejala, maka diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan PCR pada kelainan di kulit pasien. Pasien biasanya ditangani secara suportif, walaupun di beberapa negara memang ada yang menggunakan obat tertentu.

“Dan baik kalau kita diinformasikan jenis obat apa yang diberikan pada pasien di Jakarta sekarang ini.”

Sedangkan untuk mencegahnya, maka perlu dilakukan vaksinasi.

“Vaksinasi dapat membantu mencegah terjadinya penularan, khususnya pada mereka yang termasuk kelompok risiko tinggi,” pungkas Tjandra.