haha69
haha69
haha69

Obesitas dan Faktor Genetik Penyebab Keringat Berlebihan, Begini Cara Mengatasinya

Obesitas dan Faktor Genetik Penyebab Keringat Berlebihan, Begini Cara Mengatasinya

Liputan6.com, Jakarta – Berkeringat bukanlah hal yang aneh. Setiap orang pasti pernah berkeringat, baik setelah berolahraga, saat berjalan di bawah terik matahari, maupun saat sakit.

Namun, tahukah Anda bahwa jumlah keringat yang dihasilkan setiap individu berbeda-beda?

Dalam situasi yang sama, bisa jadi satu orang berkeringat deras sementara yang lain tidak berkeringat sama sekali atau hanya sedikit. Hal ini terjadi karena keringat dipengaruhi oleh faktor genetik.

“Jika salah satu atau kedua orang tua Anda banyak berkeringat, kemungkinan besar Anda juga akan berkeringat,” kata ahli fisiologi olahraga Michael Bergeron, Ph.D. untuk kesehatan.

Komposisi tubuh juga penting. Orang dengan tubuh lebih besar umumnya lebih banyak berkeringat karena berat badan mereka, jelas Bergeron.

Dalam sebuah studi tahun 2016 yang dilakukan di Shanghai dan Vancouver dan diterbitkan dalam jurnal peer-review PLOS ONE, orang yang mengalami obesitas lebih mungkin mengalami hiperhidrosis di kemudian hari.

Ini adalah kondisi medis yang menyebabkan keringat berlebih yang berlangsung lebih lama dari yang dibutuhkan tubuh untuk mendinginkannya, tulis National Library of Medicine StatPearls.

Dalam studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam The Thoracic and Cardiovascular Surgeon, dari 157 orang dengan hiperhidrosis yang menjalani operasi, mereka yang kelebihan berat badan juga lebih banyak berkeringat setelahnya.

“Namun, banyak orang kurus yang bisa berkeringat banyak,” tambah Bergeron. Selain itu, karena otot menghasilkan panas, orang dengan massa otot lebih tinggi juga cenderung lebih banyak berkeringat daripada rekan mereka yang kurang berotot.