Sementara terkait masalah kemiskinan, berdasarkan data BPS (2023) semester I (Maret), masih terdapat 9,36 persen penduduk miskin yang tersebar di perkotaan dan pedesaan.
Muhadjir mengatakan, selain situasi tersebut, keluarga juga menghadapi berbagai tantangan di era saat ini.
“Antara lain, perubahan struktur keluarga dari keluarga besar (extended family) menjadi keluarga inti (nuclear family), perubahan peran gender misalnya rumah tangga dikepalai oleh wanita dan pekerja wanita,” kata Muhadjir mengutip keterangan pers Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jumat (25/8/2023).
Selain itu, keluarga juga dihadapkan pada meningkatnya biaya hidup dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Di sisi lain, ketidakseimbangan kehidupan kerja dapat meningkatkan konflik dan stres.
Ada pula dampak teknologi informasi dalam keluarga yang membuat kurangnya waktu kebersamaan antar anggota keluarga. Ini merupakan akibat dari kecanduan gawai, yang berpengaruh pula pada kurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya individualisme.