Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa temulawak bisa menjadi salah satu upaya pencegahan kanker hati. Kanker hati menjadi penyumbang kematian terbanyak kedua di Indonesia, setelah kanker paru.
Pernyataan Budi Gunadi tersebut mengutip ahli hati. Bahwa kanker hati tidak lagi hanya dipicu infeksi virus, tapi munculnya masalah penumpukan lemak di hati yakni fatty liver atau penumpakan lemak.
“Saya baru tahu nih, sekitar seminggu lalu, saya ketemu ahli hati, seorang profesor karena kita baru mengencarkan imunisasi hepatitis B buat tenaga kesehatan. Dia bilang ‘kematian akibat kanker paling banyak itu kanker paru, kedua kanker hati’,” katanya.
“Orang Indonesia banyak yang kena penyakit hati, mulai dari hepatitis paling ringan, kemudian jadi fibrosis lebih berat lagi, naik lagi jadi sirosis, kena kanker hati meninggal itu banyak sekali,” ujarnya.
Antioksidan pada Temulawak
Lantas, bagaimana obatnya? tanya Budi Gunadi kepada ahli hati tersebut.
“Katanya, itu obatnya susah dicari, tapi kemarin disebut di tanaman obat ada namanya antioksidan kurkumin, ada di temulawak,” ujar Menkes Budi.
Dari informasi yang dihimpun, salah satu manfaat temulawak adalah mencegah dan menangkal radikal bebas yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Tumbuhan herbal ini dipercaya mampu membantu menangkal dan membunuh sel kanker bahkan pada pasien stadium lanjut.
Sebuah hasil studi dalam jurnal kesehatan The Prostate menyatakan, temulawak memiliki kandungan aktif yang mampu membantu pengobatan kanker layaknya kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker usus.