Mulai dari masalah kulitĀ dan gangguan pernapasan bisa disebabkan oleh tungau di kasur. Meskipun kecil dan nggak kelihatan, tungau cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kulit gatal, perih, hingga iritasi. Ketika tungau menggigit, ada risiko penyakit kulit kudis, alergi, bahkan eksim bagi kulit.
Dilansir dari cdc.gov tentang Scabies, infeksi kulit kudis atau skabies ditandai dengan rasa gatal pada kulit, khususnya ketika malam hari. Kondisi ini juga disertai munculnya bintik atau lepuhan kecil mirip jerawat. Jenis tungau penyebab skabies yaitu Sarcoptes Scabiei.
Sementara itu, risiko alergi pada pernapasan menjadi yang paling tinggi, disebabkan oleh tungau debu di kasur. Di Indonesia, pilek alergi atau rhinitis seringkali ditemukan. Hampir 53% penyakit ini terjadi pada suatu waktu tertentu, di Indonesia.
Jika kamu salah satu orang yang berisiko alergi debu, kamu mungkin akan merasakan gejala pilek, bersin, batuk, atau sesak napas. Kalau gejala ini muncul setiap kali kamu sedang merapikan kasur atau bersih-bersih rumah, segera hubungi dokter, ya.
Untuk mengetahui penyebab alergi, dokter akan memberi rujukan sebaiknya kamu perlu Skin Prick Test (SPT) atau tes darah. Jangan anggap sepele alergi debu, karena apabila alergi terus berlanjut dapat memicu serangan asma, lho.
Bagaimana? Sekarang kamu sudah tahu kan apa yang harus dilakukan ketika bangun tidur? Yap, jangan langsung merapikan tempat tidur setelah baru saja bangun. Kamu perlu menunggu sekitar 30 menit dan biarkan kasurmu terkena sinar matahari, supaya bersih dari tungau dan bakteri.