haha69
haha69
haha69

Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Ungkap Sejarah Pembangunan RS Indonesia di Gaza yang Penuh Keajaiban

Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Ungkap Sejarah Pembangunan RS Indonesia di Gaza yang Penuh Keajaiban

Saat mulai pembangunan pada 2010, Joserizal kebingungan untuk mencari tukang.

“Jose bingung bagaimana cari tukang, tukang batu mana yang mau dibayar berapa saja di tempat perang, padahal membangun rumah sakit itu perlu tukang batu.”

“Akhirnya bertemu dengan Pondok Pesantren Al-Fatah yang dipimpin Pak Yakhsyallah. Nah, dengan beliau Jose mengatakan kebutuhan tenaga untuk membangun, tapi tidak punya uang. Artinya butuh pekerja yang siap tidak dibayar, tukang batu di tempat perang yang tidak dibayar.”

Tanpa diduga-duga, banyak mujahid atau orang yang berjuang membela agama bersedia menjadi relawan pembangunan RS Indonesia.

“Ternyata mujahid itu banyak, yang berani jihad fisabilillah (berjuang di jalan Allah). Ada guru, dosen, sarjana semua pada daftar.”

Mereka bukan tukang batu sehingga menjalani pelatihan terlebih dahulu sebagai tukang batu kemudian diterjunkan ke lapangan. Dengan begitu, Rumah Sakit Indonesia di Gaza tidak dibangun oleh tukang batu biasa tapi oleh orang-orang yang ikhlas dan ingin beribadah kepada Allah.

“Alhamdulillah rumah sakit itu sudah jadi dua tingkat dan ketika hendak dijadikan tiga tingkat, terjadilah perang Israel dengan Hamas ini,” jelas Siti.

“Ini suatu keajaiban Tuhan, antara yang menerima tanah, yang berkehendak pengen bikin rumah sakit, dan tenaga kerjanya itu masing-masing tidak ada hubungan tadinya. Jadi yang menghubungkan adalah Tuhan, kalau Tuhan berkehendak, apapun bisa terjadi,” pungkasnya.