Liputan6.com, Jakarta Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia jatuh setiap 19 Oktober. Hari yang dikenal sebagai World Humanitarian Action Day diperingati untuk menunjukkan penghargaan dan rasa hormat khusus kepada para pejuang aksi kemanusiaan.
Peringatan hari ini menunjukkan bahwa masyarakat dunia memberi dukungan pada setiap aksi kemanusiaan.
Tak dapat dimungkiri bahwa organisasi nirlaba dan kemanusiaan mengambil peran penting dalam berbagai peristiwa kehidupan. Tak jarang, saat melancarkan aksi kemanusiaan di tengah konflik, para relawan yang melakukan tindak penyelamatan korban malah ikut terdampak.
Maka dari itu, Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia bertujuan menghormati mereka yang meninggal saat menyelamatkan orang lain.
Melansir National Today, Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia diperingati untuk mengingat jasa para pejuang garis depan yang menghadapi kesulitan dan bahaya untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Orang-orang dari seluruh dunia didorong untuk bergabung dengan organisasi kemanusiaan seperti UNICEF, Palang Merah, dan lainnya, dan menjadi pembawa pesan kemanusiaan yang aktif.
Menjaga Martabat Manusia Tanpa Pandang Bulu
Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia adalah kesempatan untuk merayakan semangat inisiatif kemanusiaan global.
Definisi aksi kemanusiaan adalah menjaga martabat manusia, meringankan penderitaan, dan menyelamatkan nyawa tanpa memandang ras, gender, etnis, afiliasi politik, atau agama.
Para pegiat aksi kemanusiaan memegang sumpah untuk melayani kelompok paling rentan yang membutuhkan bantuan. Hingga membantu mereka kembali ke kehidupan normal setelah selamat dari dampak destruktif dari keadaan darurat yang kompleks seperti bencana alam atau perang.
Keluarga penuhi pemakanan pasangan mereka yang menjadi relawan tentara pada perang Rusia-Ukraina.