Kebotakan rambut pada pria adalah kondisi di mana rambut mengalami kerontokan secara permanen pada pria. Adapun kebotakan rambut pada pria sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Faktor Keturunan
Faktor keturunan atau genetik merupakan penyebab utama kebotakan pada pria. Faktanya, faktor genetik menjadi penyebab utama terjadinya kebotakan, baik pada pria maupun wanita. Jika ada riwayat kebotakan dalam keluarga, risiko kebotakan pada pria tersebut akan lebih tinggi.
Faktor keturunan atau genetik dapat memengaruhi pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih tipis dan rontok secara berlebihan. Faktor genetik ini biasanya terkait dengan hormon androgen, terutama dihydrotestosterone (DHT), yang dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut. Kebotakan akibat faktor keturunan cenderung terjadi secara bertahap dan biasanya dimulai dari pelipis atau ubun-ubun kepala .
Faktor Usia
Faktor usia merupakan salah satu penyebab kebotakan pada pria lainnya. Kebotakan biasanya mulai terjadi ketika pria memasuki usia 30-40 tahun. Risiko kebotakan akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Hal ini terkait dengan proses penuaan, di mana rambut menjadi lebih mudah rontok dan pertumbuhannya melambat.
Pada pria yang memiliki faktor keturunan, kebotakan dapat terjadi pada usia yang lebih muda. Faktor keturunan atau genetik juga merupakan penyebab umum kebotakan pada pria. Jika ada riwayat kebotakan dalam keluarga, risiko kebotakan pada pria tersebut akan lebih tinggi.
Gangguan Siklus Pertumbuhan Rambut
Gangguan siklus pertumbuhan rambut juga dapat menjadi penyebab kebotakan pada pria. Siklus pertumbuhan rambut normal terdiri dari tiga fase, yaitu fase tumbuh (anagen), fase istirahat (katagen), dan fase rontok (telogen). Gangguan dalam siklus ini dapat menyebabkan rambut menjadi lebih tipis, rontok secara berlebihan, atau tidak dapat tumbuh kembali setelah rontok.
Kondisi seperti alopesia androgenetik (AGA) dapat menyebabkan gangguan siklus pertumbuhan rambut. Pada AGA, folikel rambut mengalami miniaturisasi atau pengecilan akibat gangguan siklus folikel rambut. Hal ini menyebabkan rambut menjadi semakin tipis dan rontok secara berlebihan.
Selain itu, gangguan siklus pertumbuhan rambut juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti peradangan, infeksi, atau kondisi medis tertentu. Kerusakan pada folikel rambut akibat faktor-faktor ini dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kebotakan pada pria.
Kerusakan Folikel Rambut
Selain itu, kerusakan folikel rambut juga dapat menjadi salah satu penyebab kebotakan pada pria. Folikel rambut yang rusak atau terganggu dapat mengakibatkan rambut menjadi lebih tipis, rontok secara berlebihan, atau bahkan tidak dapat tumbuh kembali setelah rontok.
Di samping itu, seiring bertambahnya usia, folikel rambut juga dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan kebotakan pada pria. Jika ada riwayat kebotakan dalam keluarga, maka risiko kebotakan pada pria tersebut akan lebih tinggi.
Bukan itu saja, faktor keturunan atau genetik juga dapat memengaruhi kesehatan folikel rambut dan menyebabkan kebotakan. Selain itu, gangguan hormon, seperti perubahan hormonal yang terjadi pada pria dengan tingkat hormon dihydrotestosterone yang tinggi, juga dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kebotakan.
Adanya paparan lingkungan yang buruk, seperti polusi udara atau sinar matahari yang berlebihan, juga dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kebotakan. Kerusakan folikel rambut juga bisa disebabkan karena beberapa kondisi medis, seperti infeksi kulit kepala, gangguan autoimun, atau gangguan tiroid, sehingga dapat menyebabkan kebotakan pada pria.