Terbongkarnya aksi Susanto dokter gadungan dalam kasus pemalsuan dokumen saat bekerja di klinik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC) membuat publik bertanya-tanya, kenapa kok dia masih bisa lolos diterima bekerja di fasilitas kesehatan?
Padahal, banyak rumah sakit yang menjadi sasaran korban penipuan Susanto.
Dewa Nyoman Sutayana menanggapi, tatkala ada penerimaan masuk untuk posisi dokter di fasilitas kesehatan, ada yang namanya proses kredensial dan rekredensial.
Kedua proses tersebut untuk mengetahui, apakah dokter yang bersangkutan memang dokter asli atau bukan. Kemudian juga dapat terlihat bagaimana kompetensi dokter, apakah dokter umum atau spesialis.
“Proses penerimaan dokter kan ya mengirim dulu perizinan, diverifikasi ijazah dan sebagainya. Kemudian ada proses kredensial untuk memastikan bahwa dia tidak pernah terlibat dalam isu apa pun,” kata Dewa.
“Lalu, ada verifikasi lagi sampai ke sumber utamanya. Itu semua harus dilakukan.”
“Semestinya Tidak Lolos”
Pada kasus dokter gadungan Susanto, Dewa tak dapat memastikan, apakah proses penerimaan dan kredensial yang dilakukan PT PHC sesuai prosedur atau tidak. Apabila dilakukan sesuai prosedur, semestinya dokter gadungan Susanto semenjak awal tidak lolos penerimaan.
“Nah, pertanyaannya, apakah itu diterapkan dengan dengan optimal atau tidak sama PT PHC? Kita enggak tahu ya. Terus kenapa kok bisa lolos? Kalau sistemnya berjalan dan diterapkan, mestinya ya enggak bisa lolos,” pungkasnya.