Sebelumnya, Ketua Tim Penyakit Infeksi Menular Khusus RSHS, Yovita Hartantri, menyebutkan pasien positif Mpox yang saat ini dirawat di ruang isolasi menunjukkan gejala ringan.
Dengan demikian, perawatan pasien positif Mpox ini hanya melibatkan dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.
Lalu, dokter juga hanya memberikan obat-obatan luar tubuh seperti salep (topikal) dan pereda nyeri (simptomatik) sesuai dengan gejala. Lalu, pasien pertama monkeypox di Bandung ini tidak diberikan antivirus.
“Untuk anti virus akan diberikan kepada pasien dalam kondisi berat mungkin diperlukan. Sekarang ini obat anti virus (Mpox) belum tersedia di rumah sakit kami,” ungkap Yovita.
Yovita menerangkan gejala awal Mpox berupa demam, tidak enak badan, nyeri otot, sendi seperti pada infeksi virus pada umumnya.
Disusul pada dua hari kemudian muncul ruam, dimulai dari daerah wajah, badan dan telapak tangan. (Arie Nugraha)