Liputan6.com, Jakarta Jepang telah mengkonfirmasi satu kasus kematian akibat terinfeksi virus Oz. Pasien adalah seorang wanita berusia 70 tahun yang awalnya mengalami beberapa gejala setelah digigit kutu.
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, meskipun sebelumnya ada laporan kemungkinan infeksi virus yang ditularkan melalui kutu pada satwa liar dan manusia, kasus ini diyakini sebagai kasus fatal pertama di dunia.
Pasien yang meninggal tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.
Namun, pada musim panas sebelumnya, almarhum pernah mengunjungi pusat medis dengan keluhan demam, kelelahan, dan nyeri sendi.
Virus Oz Terdeteksi pada 2018
Menurut paparan National Institute of Infectious Diseases (NIID), virus Oz pertama kali ditemukan pada tahun 2018 pada kutu yang termasuk dalam kategori Amblyomma testudinarium.
Antibodi virus Oz kemudian terdeteksi pada hewan liar seperti kera Jepang, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita.
Ada juga tes darah yang dilakukan pada 24 orang di Prefektur Yamaguchi yang menunjukkan bahwa dua dari mereka dinyatakan positif virus Oz, menunjukkan bahwa mereka mungkin telah terinfeksi sebelumnya.
Sejauh ini, virus Oz belum ditemukan di luar Jepang.
“Karena ini adalah kasus fatal pertama yang dikonfirmasi, sulit untuk menilai tingkat keparahan atau bahaya virus saat ini,” kata ahli patologi Tadaki Suzuki seperti dikutip laman Japan Times, Senin (26/6/2023).
Ada jenis serangga yang memiliki sengatan yang menyakitkan. Pertama yang paling sakit adalah jenis semut yang sengatnya seperti kena peluru.