HEADLINE: Jokowi Resmi Umumkan Indonesia Masuk Endemi COVID-19, Pengobatan dan Vaksinasi Berbayar?

Meski Indonesia dinyatakan memasuki masa endemik, Jokowi meminta masyarakat tetap waspada terhadap COVID-19. Tak lupa, ia juga meminta masyarakat untuk terus menjalani hidup bersih dan sehat.

“Saya minta masyarakat tetap waspada dan terus mempraktekkan pola hidup sehat dan bersih,” kata Jokowi.

Lalu, apa bedanya pandemi dan endemik?

Epidemiolog dan peneliti Global Health Security Policy Center for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengungkapkan, endemik berarti suatu penyakit akan terus menjadi masalah kesehatan meskipun jumlah yang tertular berkurang.

“Endemic artinya (COVID-19) akan terus menjadi masalah kesehatan, akan menyebabkan kematian, dan orang akan dirawat di rumah sakit, walaupun tentu jumlahnya menurun,” ujar Dicky melalui keterangan yang diterima Health Liputan6.com.

Hal senada disampaikan Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama. “Endemik bukan berarti penyakitnya sudah tidak ada lagi. Endemik justru menunjukkan penyakit itu masih ada, meski tidak terlalu tinggi,” kata Tjandra melalui pesan tertulis.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Gugus Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K) memberikan contoh penyakit endemik.

“Penyakit endemik apa yang ada di Indonesia? Misalnya demam berdarah, masuk kategori endemik, masih terkendali. Kemudian juga malaria,” kata Erlina saat jumpa media bersama PB IDI, Kamis (22/6/2023).

Namun, jika suatu saat terjadi peningkatan kasus di suatu daerah, tambah Erlina, hal itu disebut wabah.

Namun, jika peningkatan kasus kembali terjadi di banyak negara, tidak hanya di Indonesia, maka kondisi COVID-19 bisa dikatakan sebagai pandemi.

“Kalau kemudian terjadi peningkatan secara tiba-tiba, terjadi peningkatan (kasus) yang sangat besar di suatu daerah, meningkat menjadi epidemi. Jadi, jika penularan ini terus terjadi bahkan di banyak negara dan mungkin di lima benua, inilah yang disebut dengan pandemi,” kata Erlina.

“Jadi endemik bukan berarti penyakitnya tidak ada atau hilang. Penyakitnya masih ada, tapi penularannya terkendali,” lanjutnya.