Liputan6.com, Jakarta – Konser musik sedang ramai diselenggarakan di Indonesia, baik itu band atau penyanyi dalam negeri maupun luar negeri. Namun, seiring dengan semakin sering telinga manusia mendengarkan suara yang keras, ternyata terdapat meningkatkan risiko permasalah pada kesehatan pendengaran.
“Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan dapat terjadi bahkan hanya karena satu kali paparan terhadap suara yang kuat jika jaraknya cukup dekat,” kata Meredith Braza, Au.D., audiolog bersertifikat dari Boston Children’s Hospital, Amerika Serikat.
Paparan suara keras secara terus-menerus juga dapat merusak pendengaran secara permanen atau menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural (jenis gangguan pendengaran yang paling umum), tambahnya.
Ada beberapa sumber kebisingan lain dan tidak disangka yang dapat merusak pendengaran seseorang, seperti dikutip dari Forbes Health pada Jumat, (10/11/2023).
1. Mainan Anak-Anak
Selain mengganggu pendengaran, mainan yang berisik juga bisa berbahaya.
“Banyak orangtua mungkin tidak menyadari bahwa beberapa mainan yang diberikan dapat merusak pendengaran anak-anak mereka,” kata Amy Sarow, Au.D., audiolog bersertifikat di Michigan, Amerika Serikat.
Mainan dengan sirene, efek suara keras, dan alat musik dapat mencapai tingkat desibel yang sangat tinggi. Beberapa mainan populer bahkan bisa melebihi 100 desibel, katanya, menyamakan tingkat kebisingan dengan berdiri di dekat gergaji mesin.
Faktanya, paparan kebisingan 100 desibel saja selama 15 menit dapat menyebabkan gangguan pendengaran, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
“Berhati-hatilah untuk tidak memberikan permainan atau mainan kepada anak-anak yang terus menerus menghasilkan kebisingan lebih dari 85 desibel, karena akan ada risiko kerusakan pendengaran permanen,” kata Abram Bailey, Au.D., pakar teknologi alat bantu dengar terkemuka dan Penasihat Kesehatan Forbes.