haha69
haha69
haha69

Gejala Pneumonia pada Anak, Napas Lebih Cepat dari Biasanya

Gejala Pneumonia pada Anak, Napas Lebih Cepat dari Biasanya

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis anak konsultan respirasi Cissy Kartasasmita mengatakan bahwa pneumonia merupakan silent killer pada anak berusia di bawah lima tahun. Data UNICEF mengungkapkan ada satu anak meninggal karena pneumonia di dunia.

“Jika dibiarkan, dampaknya bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian. Itulah mengapa, pneumonia disebut sebagai the silent killer bagi anak usia di bawah lima tahun,” kata Cissy.

“Penting bagi orang tua untuk mengenali berbagai gejala pneumonia dan faktor risiko pneumonia,” lanjut Cissy dalam Hari Peringatan Pneumonia Sedunia bersama MSD pada Senin, 6 November 2023.

Pneumonia adalah peradangan paru yang terutama disebabkan oleh infeksi kuman. Menurut penelitian dan laporan penyebab utama pneumonia bakteria adalah Streptococcus pneumoniae atau dikenal dengan Pneumokokus.

Pada saat anak sakit pneumonia gejala yang muncul batuk, demam dan sesak napas. Memang gejala ini sulit dibedakan dengan penyakit saluran napas lain. Namun, Cissy meminta orangtua untuk menghitung laju napas ketika batuk, demam dan sesak napas.

Hal ini perlu dilakukan lantaran gejala paling menonjol saat bayi dan balita alami pneumonia adalah napas cepat meski dalam keadaan tenang atau tidak menangis.

Napas bayi dan anak yang sakit pneumonia adalah lebih dari 60 kali dalam satu menit untuk usia nol sampai dengan dua bulan.

Untuk usia dua bulan sampai dengan satu tahun kecepatan napas di atas 50 kali dalam satu menit, sedangkan di usia satu hingga lima tahun di atas 40 kali per menit.

“Tanda-tanda ini juga disertai dengan tarikan dinding dada ke arah dalam saat menarik napas,” kata Cissy mengutip Antara.

Ketika mengalami gejala tersebut, kata dia, orangtua harus segera membawa anaknya ke dokter atau fasilitas kesehatan agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.