Liputan6.com, Jakarta – Faktor genetik kerap kali disebut-sebut sebagai salah satu faktor risiko dalam berbagai penyakit atau kondisi medis. Namun, bagaimana dengan gangguan hormonal berupa PCOS atau sindrom ovarium polikistik?
PCOS adalah gangguan hormonal yang bisa terjadi pada wanita ketika mulai memasuki masa subur. Gejala paling umum dari PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak teratur.
Saat PCOS, wanita bisa mengalami ketidakseimbangan hormon reproduksi yang memengaruhi kerja ovarium dan dapat menyebabkan munculnya banyak kista kecil.
Penyebab PCOS
Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko penyebab terjadinya PCOS. Lantas, apa sajakah itu? Bisakah PCOS disebabkan oleh faktor genetik?
Dokter obgyn yang berspesialisasi dalam endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Nashville, Meggie Smith mengungkapkan bahwa sulit untuk mengatakan secara pasti apakah PCOS bisa disebabkan dari genetik atau tidak.
Namun, menurut Meggie, faktor genetik bisa saja berkontribusi. Di sisi lain, lingkungan atau gaya hidup juga bisa lebih memengaruhi.
“Belum ada yang tahu persis apa yang menyebabkan PCOS. Kami pikir itu adalah interaksi antara genetik dan lingkungan atau gaya hidup seseorang,” kata Meggie dikutip dari situs Health pada Minggu 20 Agustus 2023.
Pendapat lain terkait penyebab PCOS diungkapkan oleh profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg di Universitas Northwestern, Lauren Streicher.
“Tidak ada yang akan mengatakan PCOS terutama bersifat genetik, tapi adil untuk mengatakan bahwa tampaknya ada komponen genetik yang mungkin terkait dengan PCOS, tetapi belum dijelaskan secara spesifik dan bersifat multifaktorial,” ujar Lauren menjelaskan.
Polikistik ovarium (PCOS) adalah penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal akibat ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur serta menyebabkan kemandulan. Berikut 5…