Liputan6.com, Jakarta – Kasus dokter gadungan yang melibatkan PT PHC Surabaya menarik perhatian masyarakat.
Dilaporkan bahwa Susanto si dokter gadungan telah berpura-pura menjadi seorang dokter dalam dua tahun terakhir.
Timbul tanya, bagaimana kabar para pasien yang ditangani oleh pria lulusan SMA itu?
Terkait hal ini, pihak PT PHC memberi penjelasan bahwa Susanto tidak pernah memegang pasien di RS PHC Surabaya.
Dalam unggahan Instagram di akun resmi RS PHC Surabaya, dijelaskan, Susanto merupakan pekerja waktu tertentu yang bekerja di Klinik Occupational Health And Industrial Hygiene (OHIH/Hiperkes) atau Klinik K3 salah satu perusahaan di Jawa Tengah. Klinik ini dikelola PT PHC sejak 15 Juni 2020.
Dokter Gadungan Susanto Tidak Layani Pasien
Artinya, pekerjaan Susanto terkait pada aspek pencegahan dan tidak pernah ditempatkan untuk melayani pasien di RS PHC Surabaya.
“Terdakwa berinisial S yang terindikasi melakukan penipuan dengan memalsukan dokumen kepegawaian merupakan Pekerja Waktu Tertentu yang ditempatkan di klinik OHIH pada salah satu Perusahaan Area Jawa Tengah yang bertugas lebih banyak pada aspek preventif (pencegahan) dan promotif serta tidak pernah sekalipun ditempatkan dan melayani pasien di RS PHC Surabaya,” melansir keterangan tersebut pada Rabu 13 September 2023.
PT PHC Akan Menghormati Proses Hukum
Atas tindakan Susanto, pihak PT PHC pun mengambil langkah tegas. Manajemen PT PHC melapor pada aparat penegak hukum untuk menindak kasus penipuan yang dilakukan dokter gadungan Susanto.
“Sebagai bentuk tanggung jawab, Manajemen PT PHC berinisiatif dan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan penipuan tersebut,” kata keterangan tersebut.
“Selanjutnya, dalam proses yang sudah berjalan di pengadilan, Manajemen PT PHC akan bersikap kooperatif serta senantiasa menghormati proses hukum yang sedang berjalan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di tempat dan waktu lainnya.”
Publik pun ramai mempertanyakan kinerja PSSI hingga kecolongan oleh dokter gadungan.