Artinya: “Ya Allah, Ka’bah ini adalah rumah-Mu, hamba ini adalah hamba-Mu; anak hambamu (Adam) dan anak hambamu (Hawa). Anda membawa saya dengan kendaraan yang Anda taklukkan sampai Anda menjalankan saya di berbagai negara-M. Engkau sampaikan aku dengan nikmat-Mu agar Engkau membantuku menjalankan manasik-Mu. Jika Anda senang dengan saya, tingkatkan kesenangan Anda untuk saya. Jika tidak, berikanlah saat ini sebelum aku meninggalkan rumah-Mu untukku. Inilah saatnya kepergianku-jika Engkau mengizinkanku-bukan untuk menggantikan-Mu dan rumah-Mu, bukan karena aku membenci-Mu atau rumah-Mu.”
“Ya Allah, lindungi aku dengan kesehatan fisik dan perlindungan dalam agamaku, jadikan rumahku baik, berikan aku ketaatan kepada-Mu selama Engkau memberiku kehidupan, kumpulkan aku kebaikan dunia dan kebaikan akhirat, sungguh Engkau adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Imam An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawi, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H]halaman 194),” mengutip NU Online, Jumat (30/6/2023).