Liputan6.com, Jakarta – Cara paling umum dan akurat untuk mendiagnosis diabetes, termasuk pradiabetes dan tipe 2 adalah melalui tes darah. Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 juga dapat dideteksi melalui suara seseorang.
Para peneliti dari Klick Labs telah menciptakan alat kecerdasan buatan (AI) yang dapat menentukan apakah seseorang menderita diabetes tipe 2 hanya dengan menggunakan enam hingga 10 detik suaranya. Cara ini dikombinasikan dengan informasi kesehatan dasar seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan.
Ternyata, model AI memiliki akurasi 89% dalam mendiagnosis diabetes tipe 2 pada wanita dan 86% akurat pada pria.
“Visi kami adalah menciptakan metode pemeriksaan yang mudah, nyaman, dan meringankan beban dan biaya terkait tes darah saat ini,” kata Yan Fossat, Wakil Presiden Klick Labs dan peneliti utama studi tersebut, seperti dikutip dari Verywell Health pada Senin, (13/11/2023).
“Pemeriksaan berbasis suara sangat mudah diakses dibandingkan dengan tes darah standar. Alat penyaringan suara dapat diterapkan di luar laboratorium atau kantor dokter, dan menggunakan telepon seluler masyarakat.”
Berikut hal lain yang perlu diketahui tentang penelitian ini, termasuk bagaimana diabetes dapat memengaruhi suara seseorang dan apakah para ahli berpendapat bahwa model AI dapat menjadi alat skrining baru untuk diabetes
Proses Penelitian
Untuk penelitian ini, Fossat dan rekannya merekrut 267 peserta di India. Mereka mencatat bahwa 192 peserta (79 perempuan dan 113 laki-laki) tidak menderita diabetes. Sementara, 75 orang lainnya (18 perempuan dan 57 laki-laki) sebelumnya telah didiagnosis menderita diabetes.
Semua peserta menggunakan aplikasi pada smartphone untuk merekam diri mereka mengucapkan frasa tetap dari enam hingga sepuluh detik, hal tersebut dilakukan sebanyak enam kali sehari selama dua minggu.