Lebih lanjut Bambang menyampaikan, tes ini dapat mendeteksi semua jenis HPV. Baik yang onkogenik (berpotensi kanker) maupun yang non-onkogenik (potensi rendah dalam sebabkan kanker).
Pasalnya, setiap jenis HPV mempunyai struktur asam amino yang spesifik dan hal itu menjadi target spesifik yang dicari atau dideteksi.
“Perlu diketahui bahwa HPV onkogenik adalah jenis virus yang berpotensi menyebabkan kanker. Ketika infeksi HPV onkogenik tidak diatasi, virus dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel di daerah yang terinfeksi dan menyebabkan mutasi genetik yang dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan berpotensi menjadi kanker.”
Sedangkan, HPV non-onkogenik adalah jenis virus yang memiliki risiko sangat rendah untuk menyebabkan kanker. Meskipun dapat menyebabkan lesi pada kulit atau selaput lendir, infeksi HPV jenis ini biasanya tidak berkembang menjadi kanker.
“Saat ini jenis HPV onkogenik (high risk) yang bisa dideteksi adalah 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 52, 53, 56, 58, 59, 66, 68. Dan untuk HPV non-onkogenik (low risk) adalah 6, 11, 42, 43, 44, 81,” kata Bambang.