Proses bridging system di National Laboratory Command Center (NLCC) kembali dtegaskan Wirabrata harus standar metodenya. Pemeriksaannya harus punya standar sama. Orang yang ahli teknologi informasi (IT) harus paham.
Lalu, komputer yang digunakan harus sudah terintegrasi internet dan sebagainya. Bahkan Command Center yang di tingkat pusat punya freezer penyimpanan bakteri dan virus.
“Itu connect semuanya di dalam satu display. Kita bisa tahu, oh freezer yang sana suhunya turun 1 derajat Celsius. Oh freezer yang sana 1 rak itu bisa sampai 100.000 set spesimen virus,” Wirabrata menerangkan.
“Ini kekuatan negara kita sehingga kita bisa tahu. Apalagi Pak Menteri Kesehatan sekarang pengen genome sequencing untuk orang, genetiknya seperti ini, DNA seperti ini, obat yang cocok ini dan itu.
Wira menyebut Command Center NLCC sebagai basis biobank. Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) – WHO Indonesia dan WHO SEARO (South East Asia Region) juga sudah berkunjung ke NLCC di Laboratorium Rujukan Nasional Prof. Dr. Oemijati Jakarta beberapa waktu lalu.
“Biobank-nya di sini. Jadi tidak hanya integrasi, tapi biobank-nya ada di tempat kita. Wah data banyak sekali. Kami udah koneksi ke mana-mana nih. WHO sudah sempat lihat juga tempat kami,” imbuhnya.
“Makanya, mudah-mudahan gagasan NLCC bisa digunakan ke depan untuk bisa kita jaga dari sisi surveillance laboratory-nya.”
Pelaporan Patogen Menular
Selain integrasi ke laboratorium kesehatan, National Laboratory Command Center (NLCC) juga mengintegrasikan dengan laboratorium klinik di rumah sakit. Hasil yang dilaporkan bukan menyasar pada uji pemeriksaan bersifat individu, melainkan yang berisiko memengaruhi kesehatan masyarakat luas.
“Kalo tujuan pemeriksaan untuk personal itu agak berbeda dengan kesehatan masyarakat, epidemiologi. Misalnya, tes gula darah kolesterol asam urat, uji lab, hasil ini tidak perlu sampai ke Command Center. Karena itu risiko individu,” Wirabrata memaparkan.
“Tapi kalau influenza, pilek bersin-bersin, batuk berdahak, kita ambil swab, mengandung virus influenza lain dan bisa menularkan karena transmisi lewat udara, itu yang dilaporkan ke Command Center.”
Lain halnya, bila ada pasien diare dan ada patogen di perut, lalu patogen masuk ke tanah, air. Dampaknya, satu kota bisa kena diare. Kondisi ini yang dilaporkan ke NLCC.
“Jadi penyakit yang berpotensi wabah dan menularkan yang dilaporkan ke Command Center agar kita bisa tahu antisipasinya bagaimana nanti. Apalagi cacar monyet kan pada kelompok komunitas masyarakat tertentu,” beber Wira.
“Kita harus jaga-jaga. Intervensi adalah vaksin, edukasi ke transgender, dan promosi kesehatan juga satu padu menyelesaikan masalah itu. Command Center ini juga terkait hewan, kayak virus Nipah tuh kan banyak di kelelawar, kita periksa, masuk ke sini. Kita punya sistem.”