haha69
haha69
haha69

Cerita Fedi Nuril Berhadapan dengan Tentara Israel di Palestina: Ini Bukan Perang, tapi Perebutan Paksa

Cerita Fedi Nuril Berhadapan dengan Tentara Israel di Palestina: Ini Bukan Perang, tapi Perebutan Paksa

Selanjutnya, gencatan senjata antara Arab dan Israel pada tahun 1949 menyepakati garis batas “the Green Line” yang membagi wilayah Yerusalem Timur dan Yerusalem Barat.

Namun, garis ini dilanggar oleh Israel. Semenjak itu, perang dan gencatan senjata antara negara Arab dan Israel terjadi berulang kali. Korban jiwa terus berjatuhan.

“Seolah buta dan Tuli dari kecaman PBB dan masyarakat internasional, negara Israel terus merangsek dan memperluas wilayahnya. Sampai akhirnya, Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2018 silam. Protes dari rakyat Arab-Palestina di Gaza dibalas dengan tembakan tentara Israel,” jelas Fedi.

Berdasarkan sejarah yang dipelajari, Fedi menyatakan bahwa yang dilakukan Israel kepada Palestina adalah kejahatan pelanggaran HAM.

“Gue sangat sedih melihat kejahatan pelanggaran HAM terhadap rakyat Arab-Palestina yang semakin menjadi-jadi. Rakyat Arab-Palestina tidak mendapatkan hak sipil untuk hidup di Palestina. Mereka harus menjadi penduduk Israel untuk mendapatkan akses rumah, pendidikan, dan kesehatan yang layak.”

“Gue berharap seluruh lapisan masyarakat dunia berhenti mempolitisasi pendudukan Israel di Palestina dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina. Ini masalah kemanusiaan.”

Di akhir cerita, dia menyematkan doa agar rakyat Palestina selalu dilindungi oleh Tuhan.

“Gue yakin tidak ada satu pun ideologi di dunia yang membenarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap manusia lain. Tidak peduli apa agama dan keyakinan kalian, bagaimana mungkin membunuh anak-anak dianggap ‘biasa saja’? Semoga saudara kita, rakyat Arab-Palestina, di Palestina selalu dalam lindunganNya. Aamiin,” pungkasnya.