Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo mengingatkan Dinas Kesehatan masing-masing daerah untuk memonitor pelaku perjalanan atau wisatawan dari luar negeri, terutama dari India. Hal ini merupakan upaya untuk mendeteksi dini virus Nipah yang kasusnya terjadi di India.
“Untuk terus memonitor kedatangan wisatawan atau pelaku perjalanan utamanya yang berasal dari India, dengan memperketat pemantauan atau skrining awal khususnya dengan riwayat perjalanan ke daerah wabah,” kata pria yang karib disapa Bamsoet ini.
Bamsoet pun mengingatkan pemerintah Bali yang mana pelaku perjalanan atau wisatawannya terbanyak kedua dari India. Mengacu data Januari – Agustus 2023, ada 288,8 ribu kunjungan dari India.
Maka dari itu, ia juga meminta Dinkes Bali mengedukasi masyarakat soal virus Nipah mulai dari upaya mencegah hingga mengobati bila terinfeksi virus ini.
“Meminta Kemenkes bersama Dinas Kesehatan Bali agar dapat menyampaikan panduan bagi masyarakat untuk mencegah serta mengobati sakit akibat virus Nipah yang menular dari hewan ke manusia,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Senin (2/10/2023).
Diantaranya, mengingatkan masyarakat untuk dari menghindari mengonsumsi nira atau aren langsung dari pohonnya karena kelelawar dapat mengontaminasi sadapan cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman, seperti tebu, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga pada malam hari.
Kemudian, meminta masyarakat menghindari kontak dengan hewan ternak, seperti babi, kuda yang kemungkinan terinfeksi virus Nipah. Mengingat hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus Nipah, namun gejalanya sudah bisa dideteksi secara dini.
.
Apa itu virus Nipah yang dikhawatirkan jadi pandemi baru di kawasan Asia? Cek info lengkapnya di video di atas!