Lifebuoy menyoroti kebiasaan CTPS yang mulai menurun pasca pandemi Covid-19. Akibatnya, muncul banyak infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak. Demikian dikatakan Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed., seorang pakar penyakit infeksi dan tropis anak.
“Selama tiga tahun terakhir sebenarnya banyak pelajaran yang didapatkan bahwa pencegahan lebih mudah dan murah daripada mengobati. Sekarang Covid-19 berkurang, namun muncul penyakit infeksi pernapasan (ispa) dan infeksi saluran cerna, kenapa? Itu karena kewaspadaan menurun, kuman penyebab saluran cerna, diare serta kuman penyebab saluran pernapasan, demam, batuk, pilek, sesak napas justru meningkat, sehingga anak jadi sering sakit. Di tengah fakta ini, menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, CTPS adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin,” ujar dr. Hinky.
Ya, meski kelengahan atau kejenuhan untuk terus melakukan CTPS membuat masyarakat, terutama anak-anak – menjadi rentan menderita sakit akibat infeksi atau penyakit sebenarnya bisa dicegah. Lifebuoy pun percaya bahwa SIAGA dapat mendorong urgensi CTPS di 5 Momen Penting melalui kebiasaan yang dekat dengan keseharian anak, yaitu bermain.
Psikolog anak dan keluarga, Irma Gustiani Andriani mengatakan bahwa bermain dapat menunjang perkembangan optimal anak, baik secara fisik maupun sosial emosi. Dengan bermain, anak akan mendapatkan banyak cara dan kesempatan untuk belajar, dan membantu mengembangkan daya pikir kritis, manajemen waktu, kolaborasi, serta pemahaman akan konsekuensi dan risiko, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan kebiasaan baik sejak dini.
“Jadi kalau melatih anak mencuci tangan dengan bermain, akan lebih rileks. Sasaran untuk tumbuh kembang justru jadi lebih optimal dan informasi mengenai cuci tangan adalah bonus plus-nya. Namun perlu diingat juga bahwa para orang tua harus tetap mengawasi, baik dari segi keamanan dan keselamatan anak saat melakukan aktivitas permainan; konten permainan, jika terkait dengan gadget; maupun waktu yang dihabiskan untuk bermain,” ujar Irma yang akrab disapa Ayang itu.