Hasto Wardoyo memaparkan, selama 2023, BKKBN memantau calon pengantin (catin) sebanyak 1,9 juta per tahun. Dari jumlah itu yang hamil 1,6 juta dan kontribusinya 300.000 yang menjadi stunting.
“Maka, kami pantau sejak awal. Kami temukan bahwa yang anemia masih 22,3 persen, yang usianya terlalu muda masih 13,2 persen dan yang terlalu kurus dengan ukuran lingkar lengan terlalu kecil kurang dari 23,5 sentimeter masih 21,2 persen,” paparnya.
“Ini datanya by name, by address ada apabila semua catin mengisi dengan baik.”
Masih Harus Tingkatkan Sanitasi
Fokus dari intervensi spesifik, terang Hasto, adalah bagaimana sosialisasi, edukasi dan komunikasi untuk meningkatkan perubahan perilaku. Ini bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan didampingi tim pendamping keluarga.
“Begitu juga perlu dukungan kebijakan khusus untuk ASI eksklusif dan pemberian makanan tambahan atau MPASI dan juga makanan tambahan bagi ibu hamil,” ungkapnya.
“Sedangkan, fokus poin untuk pelayanan yang sensitif, memang masih harus kita tingkatkan sanitasi, termasuk jamban dan rumah tidak layak huni. Lalu edukasi perubahan perilaku. Kemudian kesehatan catin dan refocusing bantuan sosial untuk keluarga yang berisiko tinggi stunting.”