Liputan6.com, Jakarta – London diperkirakan akan mengalami wabah campak puluhan ribu kasus kecuali tingkat vaksinasi dapat meningkat pesat.
Selama paruh pertama tahun ini, ada 128 kasus campak yang tercatat di Inggris, meningkat lebih dari dua kali lipat dari 54 kasus tahun lalu sepanjang tahun. Dari semua kasus, sepertiga berasal dari London, di mana terdapat potensi wabah yang serius.
Badan Keselamatan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan: “Kecuali tingkat vaksinasi meningkat, ada kemungkinan wabah campak yang dapat menginfeksi 40.000 hingga 160.000 orang.”
Menurut UKHSA, yang paling rentan terinfeksi adalah mereka yang berusia 19 hingga 25 tahun. Oleh karena itu, vaksin memainkan peran penting dalam mencegah wabah.
Vaksin MMR, yang mencegah campak, gondok dan rubella, ditawarkan kepada semua anak di Inggris untuk memberikan perlindungan seumur hidup. Namun, tingkat vaksinasi masih rendah karena laporan palsu tentang hubungan antara vaksinasi dan autisme.
UKHSA menyebut jumlah suntikan MMR selama satu dekade terakhir paling rendah yakni 85 persen di Inggris dan hanya 75 persen di London. Sementara tingkat vaksinasi telah menurun selama beberapa tahun, tingkat vaksinasi telah meningkat selama pandemi, kata badan tersebut.
Ini jauh di bawah target yang dibutuhkan untuk mencapai herd immunity, yakni 95 persen. Hal ini menempatkan London pada risiko wabah campak hingga 160.000 kasus.
NHS juga banyak berkampanye untuk mendorong semua orang memeriksa status vaksinasi mereka. Sedangkan bagi orang tua atau bayi yang belum mendapat suntikan vaksin diharapkan segera melapor.