Liputan6.com, Jakarta – Cacar air atau istilah medis disebut dengan varicella adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella yang mudah menular melalui percikan ludah, udara, serta kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam.
Penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak dibawah 12 tahun, namun tidak menutup kemungkinan dialami oleh orang dewasa yang belum pernah cacar.
Meskipun gejala klinis varicella tidak berat tapi pada remaja, orang dewasa, dan anak dengan status imunitas menurun, jika dibiarkan bisa menyebabkan risiko komplikasi cacar air.
“Bicara cacar air itu, bisa biasa saja dan ada yang tidak biasa saja. Besar komplikasinya mulai dari luka koreng karena bakteri di kulit, muncul masalah neurologi, dan paling banyak pneumonia,” jelas Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, DR Dr Anggraini Alam, SpA(K).
Dokter spesialis anak konsultan tersebut mengimbau kepada orangtua agar tidak menyepelekan penyakit cacar air ini.
Anggraini pun menambahkan, cacar air yang tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan enam komplikasi yakni:
Infeksi bakteri, biasanya terjadi akibat penderitanya yang menggaruk bintik cacar air.
Komplikasi neurologik, meliputi demam, kesulitan berjalan, dan gangguan bicara yang berlangsung selama berhari-hari.
Komplikasi kardiovaskular
Pneumonia, komplikasi paling umum yang diderita oleh orang dewasa.
Komplikasi gastrointestinal atau peradangan usus.
Komplikasi lainnya seperti congenital varicella syndrome, atau cacar yang diderita oleh ibu hamil, yang berdampak pada bayi.
Meski jarang menimbulkan kematian, penderita cacar air dengan komplikasi yang parah, harus segera dirawat di rumah sakit.
“Cacar air cepat sembuhnya, jarang menimbulkan kematian. Tapi tetap perhatikan stadiumnya tadi,” terang Anggraini pada diskusi media secara daring, Selasa, 3 Oktober 2023.