Liputan6.com, Jakarta Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula menjadi salah satu langkah untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.
Makanan atau minuman dengan gula tambahan yang dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, berisiko menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
Obesitas
Resistensi insulin
Penyakit jantung
Karies gigi
Penyakit metabolik
Diabetes melitus tipe 2.
“Tak hanya berdampak pada kesehatan secara umum, beberapa penyakit tersebut juga berdampak terhadap kesehatan kesuburan wanita, bahkan berisiko menyebabkan gangguan kesuburan/infertilitas,” kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah – IVF Centre Gita Pratama mengutip keterangan pers.
Gita menambahkan, konsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan hingga mengarah pada obesitas. Kondisi ini berisiko mengganggu fungsi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang terlibat dalam kesuburan seperti hormon reproduksi.
Terganggunya hormon reproduksi menyebabkan gangguan ovulasi serta gangguan haid tanpa disertai dengan keluarnya sel telur (anovulasi). Akibatnya, sulit terjadi kehamilan.
Selain obesitas, terlalu banyak mengonsumsi gula juga dapat menyebabkan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik. Hal ini dapat mengganggu peredaran gula darah dalam tubuh dan meningkatkan risiko seseorang menyandang diabetes tipe 2.
Perempuan dengan kondisi resistensi insulin atau diabetes tipe 2 lebih rentan terhadap gangguan kesuburan, seperti gangguan ovulasi.
Siklus menstruasi bagi perempuan adalah hal yang penting. Jika tidak lancar maka bisa menimbulkan masalah Kesehatan reproduksi. Apa saja ya penyebab menstruasi tidak lancar? Simak video selengkapnya ya…