Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda menghabiskan waktu bermain gadget di malam hari sebelum tidur setelah semua aktivitas selesai? Jika demikian, ini juga dikenal sebagai penundaan waktu tidur balas dendam.
Kebebasan yang direnggut disebabkan oleh kesibukan di siang hari, membuat seseorang ingin ‘balas dendam’ di malam hari.
Menurut psikolog klinis asal Amerika Serikat (AS), Sabrina Romanoff, hal ini bisa sesederhana scrolling media sosial berjam-jam, nonton film atau drama, main game online sampai pagi, dan sebagainya.
“Tanggung jawab kerja telah tumbuh dan mengambil ruang yang dulu ada untuk orang bepergian, istirahat makan siang, dan momen untuk koneksi rekan kerja,” katanya kepada Health.
Bahaya Menunda-nunda Waktu Tidur
Menyerahkan waktu tidur untuk alasan santai sepertinya tidak terlalu berbahaya. Namun, menurut direktur medis spesialis tidur, Abhinav Singh, tidur adalah bentuk keterampilan bertahan hidup manusia yang terprogram.
“Orang-orang memandang tidur seperti itu hanya untuk otak — seperti, jika saya menutup mata, saya akan bangun dengan segar. Mereka tidak menyadari bahwa tidur adalah urusan dari ujung kepala sampai ujung kaki,” jelasnya.
Singh menjelaskan, penundaan waktu tidur balas dendam yang sering dilakukan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti:
Penyakit jantung, nyeri tubuh kronis, depresi dan kecemasan, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Menurut Singh, sistem kekebalan yang lemah adalah salah satu efek paling signifikan dari kurang tidur.
“Misalnya, Anda lebih mungkin terkena flu biasa jika Anda secara konsisten tidur kurang dari enam jam setiap malam,” katanya.
Deretan Bahaya Begadang Bagi Kesehatan