haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69

Atlet 2,46 Kali Lebih Berisiko Kena Gangguan Irama Jantung, Dokter Jabarkan Alasannya

Atlet 2,46 Kali Lebih Berisiko Kena Gangguan Irama Jantung, Dokter Jabarkan Alasannya

Liputan6.com, Jakarta Atlet memiliki risiko 2,46 kali lipat lebih tinggi untuk terkena gangguan irama jantung dibandingkan dengan mereka yang bukan atlet. Temuan ini diungkap dalam studi Canterbury Christ Church University di Canterbury, Inggris.

Gangguan irama jantung dikenal pula dengan aritmia, salah satu penyakit jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tak beraturan.

Aritmia adalah penyakit yang menyebabkan jantung berdetak secara lebih cepat, lebih lambat, atau bahkan tak beraturan.

Meski penelitian menemukan bahwa atlet memiliki risiko yang lebih tinggi, bukan berarti sering berolahraga menyebabkan gangguan irama jantung.

“Atlet adalah profesi yang mengharuskan untuk sering berolahraga sehingga mereka akan aktif secara fisik. Seseorang yang aktif secara fisik tentu akan sering mengalami peningkatan detak jantung secara berkala, dan hal tersebut kurang baik untuk seseorang yang memiliki faktor-faktor timbulnya aritmia,” kata Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan intervensi dan aritmia jantung Eka Hospital BSD Ignatius Yansen mengutip keterangan pers, Selasa (8/8/2023).

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena aritmia di antaranya:

Memiliki riwayat penyakit jantung
Mengidap diabetes
Tekanan darah tinggi
Penggunaan obat-obatan tertentu
Stres
Konsumsi rokok dan minuman alkohol berlebihan.

Aritmia juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan seperti apnea tidur. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa aritmia bisa terjadi karena beberapa faktor dan jarang terjadi hanya karena satu faktor saja.

Sebagian orang kerap keliru dengan gejala nyeri dada sering dikaitkan dengan serangan jantung.