Mengutip laman Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, sejumlah masalah gizi yang sering terjadi pada remaja antara lain:
1. Anemia
Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 persen, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal, pemilihan makanan yang kurang tepat dan kurangnya aktifitas fisik. Anemia ditandai dengan tanda-tanda lemah, letih, lesu, lelah, tidak bergairah dan kemampuan konsentrasi menurun.
2 . Gizi kurang akibat mengejar body goal dengan diet yang tidak tepat.
Pada masa remaja perubahan fisik yang signifikan terjadi. Hal ini menyebabkan persepsi mengenai tubuhnya pun akan dinamis seiring dengan pengalaman fisik, dan lingkungan yang ia rasakan. Hal ini memicu para remaja untuk memodifikasi makanan maupun waktu makan yang tidak tepat, seperti menunda-nunda makan karena badan yang sudah terlihat gemuk, atau mengkonsumsi makanan secara berlebih dan tidak seimbang untuk mendapatkan bentuk badan yang diinginkan.
3. Obesitas
Remaja cenderung memiliki rasa ingin mencoba, gempuran makanan kekinian yang tinggi akan gula dan garam dengan penampilan yang menarik membuat para remaja lebih memilih untuk mengonsumsinya dibandingkan makanan yang disiapkan di rumah. Makanan yang tinggi gula garam dapat memicu obesitas, dan obesitas ini dapat memicu penyakit-penyakit degeneratif lebih cepat terjadi.
Makanan yang dibutuhkan remaja untuk mencapai kesehatan dan perkembangan maksimal hendaknya mengikuti panduan isi piringku dan jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik, jaga kebersihan dan minum air putih yang cukup.