haha69
haha69
haha69

Ajarkan Anak Bicara Dua Bahasa, Ini Mitos dan Manfaat Bilingualisme

Ajarkan Anak Bicara Dua Bahasa, Ini Mitos dan Manfaat Bilingualisme

Liputan6.com, Jakarta – Cuplikan video kreator konten Erna Megawati atau Mega Kenichiro saat mengobrol dua bahasa dengan putranya yang berdarah Jepang viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah ulang akun kumpulan komedi itu, perempuan asal Tulungagung itu berbicara bahasa Indonesia atau Jawa kepada anaknya, Natsuki. Sementara sang anak menjawab dalam bahasa Jepang. Komunikasi dua bahasa ini disebut juga bilingual.

Netizen juga menyukai video ini dan sesekali muncul di beranda media sosial hingga saat ini. Beberapa video kebersamaan keduanya kerap diunggah di akun Instagram pribadi @mas_natsuki.

Komunikasi antara ibu dan anak menggunakan dua bahasa menimbulkan pertanyaan, mungkinkah mengajarkan anak menguasai dua bahasa sejak dini?

Penjelasan psikolog

Menurut psikolog Gianti Amanda, mengajarkan anak bilingual atau bilingual sejak dini tentu menjadi keinginan orang tua. Tidak hanya berbicara, tetapi juga memahami bahasa.

“Tahukah AyBun (Ayah dan Ibu) bahwa anak bisa diajarkan bilingual sejak usia di bawah dua tahun? Di usia ini, perkembangan bahasa anak berkembang sangat pesat,” ujar Gianti mengutip About Children, Minggu (2/7/2023).

Bahkan, lanjutnya, jika ingin memulai lebih dini, orang tua juga bisa merangsang berbicara dua bahasa sejak anak lahir.

“Pada dasarnya, semakin tua anak ketika mereka mulai belajar bahasa, semakin sulit bagi mereka untuk mempelajari bahasa lain. Namun, itu tidak berarti anak-anak tidak bisa belajar bahasa kedua ketika mereka sudah dewasa,” ujarnya.

Bahkan Muhammad sudah bisa berbicara dengan lancar seperti percakapan sehari-hari.