haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69

Ahli Bedah Curhat Saat Berurusan dengan Pasien yang Terlihat Kecanduan Bedah Plastik

Ahli Bedah Curhat Saat Berurusan dengan Pasien yang Terlihat Kecanduan Bedah Plastik

Liputan6.com, Jakarta – Operasi plastik banyak dipilih orang kaya untuk mengubah penampilan yang dirasa kurang. Namun anehnya, setelah melakukan yang pertama, tak sedikit yang memilih kembali melakukan operasi plastik untuk ‘memperbaiki’ bagian tubuh lainnya.

Seolah kecanduan, biaya tinggi dan prosedur yang mengharuskan pasien cedera tak membuat para ‘pelaku’ operasi plastik menyerah. Padahal, operasi plastik sama seperti operasi pada umumnya, risiko kegagalan terbuka lebar.

Pada suatu kesempatan, dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi, Dr. dr. Irena Sakura Rini SpBP-RE (K) MARS, mengatakan ketika berhadapan dengan pasien yang terlihat kecanduan operasi plastik, hal pertama yang ditanyakannya adalah apakah dia benar-benar membutuhkannya atau tidak.

“Jika kau memang ingin terlihat lebih baik, itu juga tidak salah. Tapi jika kau benar-benar tidak membutuhkannya, maka kami akan memberitahumu itu tidak perlu,” kata Sakura kepada Kesehatan Liputan6.com baru-baru ini.

Pasien Harus Tahu Risiko Operasi Plastik

Sakura tak memungkiri menghadapi pisau bedah pasti sakit. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi di bidang kesehatan yang semakin modern, telah banyak bermunculan anestesi yang berkualitas baik.

“Ada juga banyak modalitas obat yang bisa menghilangkan rasa sakit tanpa risiko yang menakutkan,” katanya.

Meski begitu, Sakura terus mengingatkan pasiennya bahwa hal buruk bisa saja terjadi.

“Saat dibius, pemeriksaan tidak tuntas, tiba-tiba bisa terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar dokter bedah plastik yang sehari-hari berpraktik di ‘Klinik Casa Lovina’ di kawasan Jakarta Selatan itu.