haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69
haha69

6 Kebiasaan Tidur Ini, Bikin Insomnia Tersingkir Jauh

6 Kebiasaan Tidur Ini, Bikin Insomnia Tersingkir Jauh

Insomnia dikaitkan dengan gangguan substansial pada kualitas hidup seseorang. Dalam beberapa penelitian, penderita insomnia melaporkan penurunan kualitas hidup pada hampir semua dimensi dari penelitian 36-item Short Form Health Survey of the Medical Outcomes Study (SF-36) Sebuah Satu studi membandingkan hasil SF-36 pada kelompok pasien insomnia ringan dan berat dengan kelompok pasien yang didiagnosis depresi atau gagal jantung kongestif (CHF).

Pasien insomnia berat mengalami kehilangan fungsi yang lebih besar dibandingkan pasien CHF dalam hal rasa sakit yang dilaporkan, dampak emosional, dan dampak kesehatan mental. Selain itu, pasien insomnia juga melaporkan lebih banyak masalah fisik daripada pasien dengan depresi.

Penelitian pada jurnal berjudul, Insomnia: Definition, Prevalence, Etiology, and Consequences yang terbit di Journal Clinical Sleep Medicine pada 14 November 2019 menunjukkan, di antara konsekuensi insomnia di siang hari, peningkatan kejadian kecelakaan merupakan risiko kesehatan terbesar.

Hasil studi lainnya juga menemukan:

1. Penderita insomnia 2,5 hingga 4,5 kali lebih mungkin mengalami kecelakaan dibandingkan dengan orang yang tidak menderita insomnia.

Dalam sebuah sampel yang terdiri dari 8.625 responden masyarakat di Prancis, Léger et al. melaporkan bahwa 8 persen penderita insomnia dan 1 persen orang yang tidak menderita insomnia pernah mengalami kecelakaan kerja dalam 12 bulan terakhir.

2. Produktivitas kerja juga terganggu pada penderita insomnia karena masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi, konsentrasi yang menurun, dan kesulitan dalam melaksanakan tugas).

Peneliti Kuppermann dkk menemukan, individu yang melaporkan masalah tidur saat ini lebih mungkin mengalami penurunan performa kerja dibandingkan mereka yang tidur nyenyak dan tidak masuk kerja dalam sebulan terakhir karena masalah kesehatan.

3. Penelitian berbasis populasi dan klinik telah menunjukkan tingginya angka komorbiditas psikiatri pada pasien dengan insomnia kronis.

Faktanya, insomnia lebih sering dikaitkan dengan gangguan kejiwaan daripada penyakit medis lainnya. Sebagai contoh, dalam penelitian Epidemiologic Catchment Area, 40 persen penderita insomnia memiliki gangguan kejiwaan komorbiditas dibandingkan dengan 16,4 persen penderita yang tidak memiliki keluhan tidur.

Selain itu, depresi dan kecemasan merupakan gangguan kejiwaan komorbiditas yang paling sering terjadi pada penderita insomnia.