Liputan6.com, Jakarta – Gula lekat dengan keseharian kita, mau nge-teh, ngopi, sampai menjadi pelengkap bumbu masakan. Namun, mungkin Anda berpikir, sebenarnya gula itu sehat atau tidak?
Mengutip British Heart Foundation pada Kamis 3 Agustus 2023, ahli diet senior, Victoria Taylor, menjawab berbagai pertanyaan tentang gula.
1. Apakah gula tidak sehat?
Tidak ada yang salah dengan gula. Namun, diet yang tinggi gula cenderung lebih tinggi energi (kalori) juga, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Kita harus mendapatkan sebagian besar karbohidrat dari sumber bertepung, bukan sumber bergula. Ini karena tubuh memecah karbohidrat bertepung lebih lambat sehingga memberikan pelepasan energi yang lebih lambat.
‘Kalori kosong’ yang terdapat pada gula menyebabkan kandungan gula pada minuman menjadi lebih berbahaya daripada gula pada makanan.
Kenyataannya, seseorang dapat merasa kenyang hanya dengan meminum minuman bergula tinggi.
2. Berapa banyak gula yang dikonsumsi?
Gula tambahan tidak boleh mencapai lebih dari lima persen dari kalori yang kita dapatkan dari makanan dan minuman, yaitu sekitar 30 gram per hari untuk orang dewasa.
Di Inggris, survei diet menunjukkan bahwa rata-rata sudah melebihi rekomendasi ini.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam BioMed Central, Journal of Biology, menyebut bahwa konsumsi total gula per orang secara global telah meningkat secara drastis.
Sebelumnya, konsumsi gula kurang dari lima kilogram per orang per tahun (pada 1800-an). Saat ini data tersebut meningkat menjadi 70 kilogram per orang per tahun (pada 2006).
Angka ini setara dengan konsumsi gula seseorang yang dulunya sekitar satu sendok makan per hari, kini menjadi sekitar 15 sendok makan per hari.
3. Dari mana gula ini berasal?
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira, tebu, bit gula, atau aren. Meski demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti gula kelapa.
Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggur, atau bulir jagung, juga menghasilkan semacam pemanis tapi bukan tersusun dari sukrosa sebagai komponen utama.
Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstraksi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
Sumber utama gula dalam makanan kita adalah gula meja, pengawet, dan minuman ringan.
Selain minuman bersoda bergula, air beraroma dan jus buah juga dapat ditambahkan gula.
Kembang gula permen dan cokelat, biskuit, roti, dan kue juga merupakan kontributor besar.