haha69
haha69
haha69

12 Peternak Muda Terbang ke Belanda, Belajar Rahasia Memelihara Sapi Perah dari Rekan Senior

12 Peternak Muda Terbang ke Belanda, Belajar Rahasia Memelihara Sapi Perah dari Rekan Senior

Liputan6.com, Wyns – Peternak muda Indonesia yang punya kemauan kuat dan rencana matang dalam mengembangkan peternakan sapi perah dikirim ke Belanda untuk belajar langsung dari peternak senior di sana.

Terpilih 12 peternak muda dari dari tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk ikut Program Young Progressive Farmer Academy yang digagas PT Frisian Flag Indonesia.

“Ini bukan keberuntungan tapi kerja keras dari yang selama ini para peternak muda lakukan,” kata Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F Saputro kepada 12 peternak muda sebelum berangkat ke Belanda pada Kamis, 21 September 2023 di Ciracas, Jakarta Timur. 

Setelah menempuh perjalanan nyaris sehari penuh, para peternak muda Indonesia tiba di Belanda untuk belajar dari mereka yang punya peternakan dengan jumlah sapi lebih dari 100 ekor. 

Lebih dari seminggu para peternak sapi perah ini berada di Belanda untuk menggali ilmu soal merawat dan mengelola peternakan sapi perah dari peternak senior di sana. Tak cuma teori, peternak bakal tinggal di rumah peternak Belanda untuk tahu langsung cara mengelola peternakan sapi perah.

“Mereka juga praktik di lapangan, para peternak belajar di kandang juga membuat silase (pakan ternak yang disimpan dengan teknik kedap udara),” kata Project Manager DDP & FDOV PT Frisian Flag Indonesia, Akhmad Sawaldi.

“Di hari terakhir mereka juga akan mendiskusikan dengan peternak di Belanda tentang business plan yang dimiliki. Sehingga bisa dapat input supaya business plan mereka lebih tajam,” kata Akhmad saat berada di utara Belanda, Wyns.

Salah satu peternak asal Jawa Barat, Asep Dani Rusdani (36) yang berkesempatan ikut program ini  mengaku mendapat banyak ilmu selama belajar di farm milik Herman Miedema yang ada di Wyns, Belanda. Termasuk pengetahuan membuat sapi senyaman dan semudah mungkin mendapatkan pakan.

“Kalau di Indonesia itu sapi ada sekat-sekatnya jadi mau makan aja susah, tapi di sini dibuat kandang tanpa sekat. Sehingga yang dipelajari adalah sapi jangan dibikin susah, dipermudah saja,” kata Asep.

Ketika sapi nyaman dan mendapatkan pakan yang baik serta merasa bebas semau yang hewan berkaki empat itu inginkan, hal tersebut menunjukkan pengaruh positif terhadap produksi susu sapi tersebut.

Pelajaran baru juga didapat Romi Pebrianur (39) asal Jawa Barat.

Pria yang sudah lebih dari lima tahun menjadi peternak dan memiliki lebih dari 20 sapi perah ini mengatakan bahwa pakan sapi yang utama adalah rumput. Sementara selama ini, kebanyakan peternak di Indonesia memberikan konsentrat atau pakan tambahan sebesar 50-60 persen.

“Nah, kalau di sini konsentrat itu hanya pangan tambahan untuk sapi. Sehingga sapi itu sebenarnya hanya lebih banyak makan hijau-hijauan. Sepulangnya ke Indonesia, saya bakal mengubah komposisi pakan,” kata Romi optimistis.